LOVE BEARS ALL THINGS. BELIEVES ALL THINGS. HOPES ALL THINGS. ENDURES ALL THINGS. (Corinthians)

Thursday, October 6, 2011

Izin Mengemudi

Area tempat tinggal kita nggak bisa di jangkau dengan public transport, mau gak mau nyetir mobil is a must! .
Padahal kalo gak terpaksa, aku paling males nyetir, agak kebiasaan juga dulu ada supir dan emang lalulintas di Jakarta yang semrawut, macet dan seolah tanpa aturan, lebih enak disupirin atau naik taxi yang aman. Kalaupun terpaksa nyetir di akhir pekan, dan yang dekat jarak jangkauannya. SIM (surat izin mengemudi) hilang sejak beberapa tahun sebelumnya dan aku pun malas mengurus-nya. Beberapa kali di tangkap polisi (karena melewati lampu merah), dan aku bohong, bilang baru hilang hari kemarin. Rp.20,000 cukup untuk menahan pak polisi untuk memberikan surat tilang dan menahan STNK, hihi, bandel yah!

Saat usia 18 tahun dan setelah diajari mengemudi oleh mendiang papa-ku, aku dan sahabatku Olivia (Ivy) berniat membuat SIM. Pada saat itu, KAPOLDA Manado adalah om-nya Ivy, dengan pede-nya kita langsung menuju ruang kerja beliau. Basa-basi sebentar, kemudian beliau memanggil petugas, kita hanya diminta untuk foto dan selang beberapa saat kemudian SIM telah berada di tangan kita, tanpa tes tertulis apalagi tes mengemudi!!

Kenakalan masalalu akhirnya jadi kualat ketika aku harus mendapatkan driver license di USA! Aku harus mulai dari awal, seperti halnya disini anak2 usia 15 tahun 9 bulan yang menjadi keharusan untuk mendapatkan SIM sekaligus jadi ID mereka.
Tahap awal aku harus mengikuti Drug and Alcohol Education Program, berupa 3 jam belajar secara on line, dan mengambil tes dengan biaya US$40.
Berbekal sertifikat itu, aku layak untuk mengikuti test Learner's Permit. Sebelumnya, belajar teori mengemudi di USA melalui online dan buku. Sante yang tidak pernah menyerah, tiap hari Sabtu yang dingin mengantarku, dan akhirnya sampai yang ke-3 kali baru aku lulus!
Dan itupun belum berarti aku layak mengemudi.

Menurut syarat dan hukumnya adalah:
1) mengambil kelas mengemudi sebanyak 30 jam dan 6 jam mengemudi di jalan bersama instruktur, dengan biaya US$400
2) menunggu sampai 9 bulan untuk mendapatkan SIM Percobaan!
3)Selama 9 bulan itu, aku menjadi Rookie Driver harus mengemudi dengan seorang pendamping yang telah berusia diatas 21thn dan telah memegang SIM selama 3 tahun. Total jam yang harus diambil sebanyak 60 jam dengan berbagai kondisi, berkendara saat siang, malam, hujan/salju, di jalan yang biasa, rame dan highway.

Aturan speeding disini juga bikin deg-degan, dikit-dikit aku mesti nge-cek speedometer, terlalu cepat atau malah terlalu lambat. Kamera pelacak dan polisi dengan alat satelit bisa monitor kecepatan kendaraan, apabila melanggar, tiket sebesar $100 segera dilayangkan dan kena fine points!

Saat ini, aku masih punya 3 bulan lagi untuk ikut tes mendapatkan Provisional License, dan baru menunggu 18 bulan untuk mendapatkan status FULL License!
Sumpaah, ribet dan lama!
Tapi hikmahnya, aku banyak dapat ilmu baru, dan moga2 jadi disiplin dan taat aturan, gak bakal ada tuh main silep dan kompromi ama polisi dan aturan!

No comments:

Post a Comment