LOVE BEARS ALL THINGS. BELIEVES ALL THINGS. HOPES ALL THINGS. ENDURES ALL THINGS. (Corinthians)

Thursday, December 22, 2011

Christmas Lights & DKYS

Saat tahun pertama date dengan ST, aku memberikan lampu outdoor hibahan dari sahabatku, untuk dipajang menjelang Natal. Rumah yang dia tempati sejak 13 tahun lalu gak ada sama sekali hiasan Natal. Sementara tetangganya heboh banget ama outdoor decorationEmang sih, Christmas Eve dia merayakan di rumah Ibunya di state lain. Lampu itu cuman dianggurin aja tuh, dan aku gak bisa memaksa untuk dipasang, karena statusnya masih girl friend kan?!


Sehari setelah Thanksgiving di rumah Ibunya, aku membantu untuk menghiasi rumahnya dengan pohon Natal, ornamen koleksinya sejak puluhan tahun lalu. ST diminta untuk memasang hiasan yang gede, berat dan di letakkan yang agak tinggi, juga tentunya Christmas lights. Mesti diingatkan beberapa kali sebelum dia mulai dan itupun sambil ngedumel.

Usai acara pernikahan kami tahun lalu, aku membujuknya untuk membeli pohon Natal dan segala macam pernak-perniknya. Akhirnya dia memulai percakapan: mengapa dia tidak excited dan sama sekali gak ada Christmas Spirit. Berawal sejak Omanya meninggal, saat dia berusia 13 tahun!
Aku jadi terharu, bukan karena cerita dia, tapi justru aku ingat ama kisahku sendiri. Sebelas tahun yang lalu, aku kehilangan Adik laki-laki (Donald Kristian Yoseph Schoe~DKYS) satu-satunya, saat dia baru lulus kuliah, dan memulai karirnya sebagai Graphic Designer. Kecelakaan mobil di Anyer~Banten merenggut hidupnya, 5 hari setelah dia berulang tahun, 4 hari setelah Natal dan gak nyampe 100 hari berpulangnya papa kami ke pangkuan Bapa Surgawi. Hiasan Natal di rumah mama kami, di Manado terpaksa disingkirkan, diganti dengan dekor suasana rumah duka untuk jenasah DKYS disemayamkan!.

Biarpun tidak ada pria lagi di rumah mama, saat menjelang Natal kami tetap mendekor rumah, dari cat rumah, outdoor lighting, pohon Natal, ganti gorden dan aku pasti membeli ornamen yang lucu-lucu dari Metro, PS saat pulkam.

6 tahun lalu, mamaku akhirnya menyusul papa dan DKYS disurga. 3 tahun sebelum aku hijrah ke US, ritual aku dan adik perempuanku satu-satunya bertambah, yaitu membersihkan kuburan, menaruh bunga segar dan memasang lilin, saat senja di malam Natal.

Mengenang masa kecil kami, yang sangat excited sekali dengan Santa Claus. Awal Desember, pasti ada acara yang diselenggarakan sekolah minggu, atau kantor papa kami, dimana Santa Claus dan Piet Hitam beneran  datang ke rumah, sambil nakut-nakutin kalo jadi anak nakal, bakal di masukin di karung.

Biasanya sehabis perayaan ulang tahun DKYS di malam Natal, kami menaruh rumput di sepatu keds di depan pintu kamar. Pagi harinya, sudah ada kotak hadiah dari Santa Claus (Ini sih dari mama-papa kami).
Masa remaja kami, Natal tanpa Santa Claus, karena kami sudah bisa memilih dan meminta hadiah yang diinginkan. Dan kamipun mulai terlibat dalam mendekor rumah dan membuat kue Natal. DKYS kebagian memasang lampu-lampu, papaku tetap dikasih tugas istimewa, memasang bintang diatas pohon Natal, setelah kami selesai menaruh semua ornamen. Papaku suka memutar lagu Natal klasik dari Jim Reeves favoritnya, bergantian dengan kami yang suka Wham atau Queen. Aku dan adikku perempuan membantu Mama membuat kue-kue Natal dengan resep klasik. Ketika kami mulai dewasa dan sudah kerja, kue-kue cuman order dan bayar, dan jadi Santa Claus! Haha..

Kini, aku hanya bisa mengenang dan justru ingin mengulang serta menghidupkan kembali tradisi dan kenangan indah jadul menjelang Natal keluargaku. Dengan begitu, aku merasakan kehadiran mereka, ada damai, sukacita dan tentu saja airmata!.


Akhirnya, ST semangat anterin Christmas shopping, membantu aku memasang hiasan Natal dari indoor-outdoor lights, sampe yang tinggi dan susah dijangkau, Dia iya-iya aja pas aku bilang tema tahun ini Purple Christmas!
Uuggghh, sambil mewek nih ngetiknya, dengerin Cold Play ajah deh!
Merry Christmas to people I love in Heaven and Earth! 
Peace be with you!




Thursday, December 15, 2011

Apalah Arti Sebuah Nama?

Almarhum orang tuaku memberikan nama: Henriete Agnes. Spelling nya bukan Henrietta, nama yang asalnya dari Inggris untuk versi nama perempuan dari Henry. Agnes adalah nama perempuan dari Greek yang punya arti suci. Wuaah keberatan bok, referensi nya dari Eropa lagi, karena emang jaman dulu, pengaruh Eropa di kota kelahiranku sangat kental.

Sewaktu aku bayi 'nanny' kami adalah orang Batak yang suka lagu Butet dan kebetulan ngetop jaman itu, dia sering menyanyikan lagu ini saat menina-bobokan aku, yang kemudian Butet pun jadi nama panggilan bayiku. Saat aku gedean dikit, mereka memanggilku Tet..Tet.., Mamaku pernah berkata jujur, dia aja gak suka. Ketika aku mulai bisa menulis, aku pun memproklamirkan namaku Tetty, gak suka ama Butet apalagi Tet..Tet, yang suka diledekin teman-teman masa kecilku seperti klakson mobil. Belum lagi marga papaku Schoe yang dibaca Sku - kadang jadi bahan ledekan karena heboh Film Seri Scooby-doo, si anjing pintar bicara! Hadeuh.

Jaman SD dan SMP, sering guru-guruku memanggilku dengan Henrit atau enggak Henri, koq jadi mirip sama nama teman sekelas yang laki-laki?. Belum lagi kalo orang lain menulis, bisa ada huruf 'd' di tengah-tengah atau enggak 'i' jadi 'y'. Nama H.A hanya tercantum di Akte Kelahiran dan Ijazah. Ketika aku layak untuk membuat KTP diusia 17 tahun, akupun minta mencantumkan nama Tetty di depan namaku. Tak jadi masalah tuh, Ini kan di Indonesia!
Akhirnya aku pakai terus untuk kartu nama, SIM Kartu Kredit sampai dengan paspor!. Mungkin waktu itu aku berpikir seperti ungkapan terkenal: Apalah Arti Sebuah Nama?

Dengan menyandang nama Tetty, aku sering di sangka orang Sunda atau Batak!. Jadi akupun harus menjelaskan asal muasal nama itu!.
Di US, ketika aku memperkenalkan namaku, agak susah di pronounce buat lidah mereka, kadang menjadi Taty, Titi or Kathy, lhoo, jauuh banget! Jadi aku selalu refer ke Teddy Bear atau Teddy Roosevelt...lumayan deket lah Teddy-Tetty!

Tapi lucu juga kalo search nama Tetty: 1) sebuah Nursery & Presschool berbasis Bahasa Inggris di Csezh, Prague. 2) Fashion and Beauty Photographer di Ulm Germany. 3) Dan jangan coba-coba klik yang ini, sebuah website untuk "orang dewasa" !. 

Waktu pembuatan dokumen di USA, semua mengacu pada paspor sebagai identitas utamaku. Tapi ada satu dokumen dalam pembuatannya, mereka mempertanyakan koq beda nama di paspor dan akte kelahiran?, dan akhirnya mereka mengikuti yang sah, yaitu nama di Akte.  Aku keukeh pake nama Tetty, dan aku harus melalui proses "hukum" disini untuk penambahan atau penggantian nama. Mengambil dan mengisi 10 lembar formulir dari Court plus 1 paragraf alasan kenapa ingin nama diubah, memasang iklan di koran (apabila ada yang protes), menunggu hingga 3 bulan untuk disetujui dan biaya yang keluar $500!

Hmmkayanya kualat nih, seakan aku tidak menghargai nama pemberian orangtuaku. Cuman udah telat banget kalo aku pakai nick name Henny atau my middle name Agnes!. Untuk menambah nama belakang suamiku aja, Aku bilang ntar dulu ah, kalo prosesnya ribet gini!

I just wonder apakah Ainurrohimah a.k.a Inul Dara Tista atau Yulia Rahmawati alias Julia Perez-JuPe menempuh proses yang seperti aku?, eh itu kan di Indonesia!.

Di rumah aku aman, karena namaku pun sudah berganti menjadi Babe atau Honey. Suamiku gak pernah memanggil dengan namaku!.


Friday, December 9, 2011

On-Line Shopping - Has Never Been So Fun!

On-line shopping atau belanja daring (hey, ini terjemahan bahasa Indonesia yang bener!), belanja melalui Internet buat aku sangat asik dan fun banget!.
Pertama, karena aku belum dapat SIM, jadi kalau mau ke Mall harus "appointment" dulu ama suami, karena biarpun di akhir pekan, dia mah sibuk aja.
Kedua, karena belum kerja, jadi aku bisa menghabiskan waktu berhari-hari untuk mencari satu barang, disimpan di "keranjang", sebelum memutuskan untuk beli dan sekalian cuci mata.


Untuk barang-barang tertentu, belanja on-line menghemat waktu, karena memang sudah tahu apa yang ingin atau sudah pernah dibeli. Tapi bagi yang masih mau browsing, model, ukuran atau warna yang diingini, pasti butuh waktu banyak untuk mencoba beberapa website. Dan, bisa nemu barang-barang aneh dan lucu-lucu, yang belum tentu di jual di toko.

Sahabatku di Jakarta, sampe bela-belain order tongkat Harry Potter buat anak-nya, karena memang bisa diperoleh hanya melalui website itu. Dan sayangnya gak bisa dikirim ke Jakarta. Jadi, dia menggunakan alamat kami dan aku mengirimnya melalui pos!

Aku memetik pelajaran gak enak yang pernah aku dapat saat on-line shopping. Menjelang Natal tahun lalu, aku ingin membeli tas Coach, hadiah buat keponakan-keponakannya suamiku, yang dikasih budget under $100 per tas. Aku pikir bisa mengakses website-nya coach factory outlet, clearance items di http://www.coach.com  tapi koq gak ada harga segitu. Jadinya aku dapat website: http://www.sale-coachfactoryoutlet.com . Sempat takjub juga, whoaaahh, harganya semuaaa $69!!. Langsung lah aku pesen 4 buah!. Sampai tanggal 20 Desember, lho koq barangnya belum datang-datang juga. Aku buka lagi website-nya "contact us" nya satu arah, mereka hanya mencantumkan alamat email, dengan menggunakan domain gmail dan tidak ada hot-line yang bisa dihubungi. Aku mengirimkan email dengan menanyakan kapan barangnya tiba, dan bagaimana caranya aku bisa tracking barang itu. Suamiku langsung curiga bahwa ini fraud, penipuan!. Dia menelepon perusahaan Kartu Kredit dan ingin membatalkannya. Melalui proses customer service yang dioper-oper, akhirnya kami dapat informasi bahwa Kartu Kredit ku sudah di charge oleh perusahaan Komputer!!
Customer service dari perusahaan Kartu Kredit bilang, kalau sampai barangnya belum tiba dalam waktu seminggu, bisa telepon lagi untuk membatalkan transaksi. Usai Natalan, aku menerima paket dengan alamat pengirimnya dari Beijing, Cina! Paket dibuka, berisi 4 tas Coach yang kualitasnya bener-bener KW1-nya Mangga Dua!. Transaksi Kartu Kredit gak bisa dibatalkan, karena barang sudah di terima, dan gimana mau kembaliin ke alamat Cina, ongkos kirimnya aja pasti lebih mahal dari harga tas-nya. Apeeesss!

Tindakan selanjutnya, aku foto tas-tas itu dan melaporkan ke: counterfeit@coach.com, gak berharap di ganti sih, tapi paling tidak mendukung perang terhadap pemalsuan!

Jadi sekarang, sebelum transaksi on-line shopping aku:
1. Memastikan ke situs yang sah, dengan meng-google dulu, kira-kira pernah ada orang complain. Bukan saja fraud, tapi pelayanannya, apakah barang yang dipesan tiba sesuai waktu, dll;
2. Me-review barang-barang yang dipesan melalui komentar dari para customer yang pernah membelinya. Membandingkan harganya dari beberapa website Dept.store. Aku juga menghindari memesan barang yang rentan pecah;
3. Me-scanning virus di komputer dulu, karena bisa aja kena hacked di kartu kredit.

Selanjutnya, excited menunggu barang tiba dan baik-baikin sang suami yang bayar bill-nya! :D

Thursday, December 1, 2011

Thanksgiving Day

Thanksgiving Day atau Hari Pengucapan Syukur adalah ungkapan rasa syukur dari akhir musim panen dengan mengadakan pesta makan malam, yang pertama kali dirayakan pada tahun 1621. Gak beda jauh dengan hari Pengucapan di Manado, kota kelahiranku.
Sejarahnya sih, Wampanoag tribe, komunitas dari penduduk asli Amerika yang membantu Pilgrims (koloni Inggris) di perkebunan Plymouth yang selamat di tahun pertama mereka berada di New World (USA). Sekaligus bersuka cita karena hasil panen mereka berhasil.
Tradisi Thanksgiving yang jatuh pada setiap hari Kamis di minggu ke empat bulan November, dirayakan oleh seluruh keluarga Amerika, meskipun profesi mereka bukanlah farmer.  Keesokan harinya Black Friday, hari kesepakatan semua toko untuk memberikan diskon besar-besaran, hmmm, sangat menggiurkan dari makanan Thanksgiving, yang hampir setiap warga US menyajikan menu yang sama setiap tahunnya: Kalkun, Stuffing, Pumpkin and Pecan Pie!
Tapi koq, aku jadi penasaran, kenapa sih harus makan Sweet potatoes bukannya French fries, kayanya lebih enak Strawberry Cake daripada Pumpkin Pie, atau Cranberry sauce diganti dengan Cherry marmalade?
Tradisi penyajian menu makan malam yang sama ternyata semua itu ada alasan dan sejarahnya:
TURKEY 
Saat pertama kali Kalkun ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika yang dikenal sebagai "ayam turki", karena memang diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki . Ayam Kalkun inilah yang disajikan di meja makan saat pertama kali Pilgrims merayakan Thanksgiving.
stuffingDRESSING/STUFFING Yang terdiri dari roti, bawang, seledri dan beberapa herbs dan biasanya dimasukin dalam perut Kalkun dan dimasak berbarengan. Stuffing dikenal sejak jaman Romawi dan pada jaman Victorian memutuskan untuk mengganti menjadi "Dressing". Jaman sekarang, "stuffing" biasanya yang ada didalam perut Kalkun dan "dressing" roti, sayuran dan campuran bumbu yang disajikan terpisah. Resepnya bervariasi, orang yang berlatar belakang Italian menambahkan sosis, sementara yang berasal dari Jerman menggunakan Apel atau Cherry kering.
cranberry sauceCRANBERRY SAUCE  Waktu koloni Inggris tiba di tanah Amerika, mereka menamakan "bright berry" jadi "craneberry," karena  bunga yang terangkai dari cabang2nya. Mereka juga memahami akan khasiat berry untuk kesehatan. Cuman kayanya kalo buahnya segar dan dimasak, tapi kalo dari kaleng, koq aku meragukannya :D


SAYURAN Rasanya hanya jenis ini yang bisa dimodifikasi, dari Green Beans, Asparagus, Brussel Sprout (ini jadi trade mark mama mertuaku). Meskipun pada tahun 1955 Green Beans Creamy Sauce menjadi populer sebagai teman makan Kalkun. 
sweet potatoesSWEET POTATOES Konon Columbus yang membawa akar oranye (Ubi Jalar) ini dari St. Thomas, Pulau Karibia. Warga Virginia menanamnya pada tahun 1648 (saat itu Kentang belum muncul sampai seratus tahun berikutnya). Namun saat ini, Mash Potatoes dan Gravy-nya buatan Adik ipar turut menjadi pilihan di meja makan kami.

jelloGREEN JELL-O SALAD Gelatin atau Agar-agar ditemukan akhir tahun 1800s oleh Charles Briggs Knox. Setelah dia wafat, istrinya melanjutkan usaha ini serta menjadi pengusaha wanita yang sukses di New York. Campuran agar-agar ini menjadi food fashion di tahun 1930s, dan disebut "salads" karena rasa buah-buahan dan kacang kenyalnya si jelly. Tapi di keluarga suamiku, Mom menyajikan salad dari sayur-sayuran hijau, bukannya si Jell-O.
pumpkin pie
Pumpkin PIE Kayanya Pilgrims mungkin tidak membuat Pumpkin Pie saat itu, karena tidak ada Oven. Pada tahun 1670, mereka mulai menyajikan Pumpkin pie yang dibakar di tungku. Resep awalnya yaitu pumpkin, lemon, susu dan madu.



Pecan PiePECAN PIE Pohon Pecan  berasal dari Texas dan Mexico. Penduduk asli Amerika sangat menyukai kacang berkulit keras ini. Mereka meramu dengan corn syrup, telur dan vanilla dan populer sebagai dessert jaman itu. Suamiku dan adiknya alergi dengan Pecan, tapi Mom tetap menyajikan dan membuat Apple Pie dan Blueberry Pie untuk mereka berdua.


H'Oderves atau Appetizer terdiri dari potongan keju berbagai rasa, Salsa, Chips dan my fave one Kielbasa (Polish Sausage), dan tentunya Champagne dan Wine.
Makanan utama terhidang, sambil mengitari meja makan dan berpegangan tangan, kami berdoa dan mengucap syukur akan semua berkat dalam kehidupan ini. Kalau tahun lalu, Mom mendapatkan anggota keluarga baru, tahun ini juga kami ketambahan keluarga baru dari pernikahan adiknya Sante. Sambil bergurau, mereka bilang moga2 tahun depan hadir anggota baru lagi dari aku dan Sante. Amin! 
Happy Thanksgiving!