LOVE BEARS ALL THINGS. BELIEVES ALL THINGS. HOPES ALL THINGS. ENDURES ALL THINGS. (Corinthians)

Sunday, January 1, 2012

Tradisi Menu Natal ala Itali


Kebersamaan sebuah keluarga di hari Natal amatlah penting bagi orang Itali. Mereka bilang: "Natale con I tuoi; Pasqua conchi vuoi," yang artinya" Natal harus bersama keluarga, merayakan Paskah boleh ama siapa aja."

Tahun ini yang ketiga kali bagi aku merayakan Natal bersama keluarga suamiku yang orang Itali. Seperti tahun-tahun sebelumnya, makan di malam Natal kami rayakan di rumah baru sepupu suamiku. Makan malam yang mereka namakan "The Feast of the Seven Fishes", dengan menu favorit ku: semuanya Seafood!

Menurut sumber terpercaya, tradisi dari leluhur mereka untuk makan seafood di malam Natal berasal dari Roman Catholic yang berpuasa dari daging (abstinence )– setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu, juga saat masa Lent
The "Feast of the Seven Fishes", dirayakan saat makan pada malam Natal dengan menu Ikan dan seafood, bisa ada tujuh macam makanan laut. Yang paling terkenal di tradisi orang Itali asal bagian Selatan yaitu baccalĂ  (Ikan Cod asin). Ikan smelts yang digoreng, Cumi goreng calamari juga sangat disukai.


The Feast of the Seven Fishes (festa dei sette pesci), juga dikenal sebagai The Vigil (La Vigilia), yang diyakini berasal dari Southern Italy. Jaman sekarang, mereka menyajikan tujuh menu seafood yang berbeda. Banyak keluarga Italian-American juga menyajikan lebih dari sembilan, sebelas bahkan tiga belas menu!. Vigilia di Natale, katanya untuk memperingati masa penantian dimalam sebelum lahirnya bayi Jesus.

Kenapa Tujuh (7)?
Banyak hal yang merujuk dari angka "7". Tujuh adalah angka yang paling banyak didapati di Alkitab, ada 700 kali disebut-sebut. Melalui Alkitab, angka ini terbilang sempurna atau penuh. 
Menurut mereka, agak sulit untuk menjelaskan  "seven fishes of Christmas Eve", tapi ada tiga teori mengenai itu:
 Tujuh Sakramen kudus di Gereja Katolik -- Pembaptisan, Penguatan, Ekaristi, Rekonsiliasi, Pernikahan, Imamat dan Sakramen bagi Orang Sakit.
 Tujuh Dosa di dunia -- Keangkuhan, Kecemburuan,Kemarahan, Keserakahan, Kerakusan, Keborosan/Nafsu birahi, dan Kemalasan.
 Tujuh hari yang dilalui Maria dan Yosep untuk tiba di Bethlehem.


Beberapa sumber mengatakan adanya tujuh bukit yang ada di Roma, ada juga yang bilang tujuh angin di Itali, tujuh keajaiban dunia dan tujuh hari Tuhan menciptakan dunia ini.



Yang pasti aku dan keluarga suamiku berjumlah tiga belas orang, sangat menikmati indahnya makan malam natal di rumah baru sepupu kami, ada Ikan Mujair Jamur,  Ikan Smelts, Ikan Cod yang dimasak dengan tiga cara berbeda, Udang, dan Kepiting. Tentu saja ditemani Pasta dan Roti dan Salad Coleslaw. Everything was delicioso!





Sebagai menu penutup, rangkaian indah kue-kue Natal, seperti Biscotti, Cucidati, Butter Cookies, Seed Cookies, Anise Cookies, Chestnuts panggang, dan yang paling aku suka Almond Honey Nougat Candy Torrone. Dikotaknya aku temukan kata-kata ....Di kota Cremona, Italy 1441..saat pernikahan antara Francesco Sforza dan Bianca Maria Visconti, tersaji kue yang terbuat dari nutmeats, madu dan putih telur yang dibentuk seperti menara Cremona "Torrione"...Akhirnya dinamakanlah produk itu Torrone. Sebuah tradisi yang dipelihara manis dan indah!


Tepat pada hari Natal, kami merayakan di rumah keluarga adik ipar kami. Menu makan malamnya  home made Ravioli, ratu dari semua jenis makanan Itali. Mereka bilang sangat sulit bikinnya karena membutuhkan teknik yang khusus. Tapi, adik ipar kami yang dibantu anak laki-lakinya, berhasil membuat 1200 Ravioli!!.


Menu Natal ala Itali yang banyak ini mengingatkan tradisi Natal di rumah Oma-Opa kami di kampung halaman. Bisa lebih dari 15 jenis makanan yang disajikan, dari Tinoranksak, Posana, Brenebon, Pangi, RW, Kawok, Babi Putar, Ayam Bulu, Ayam Kecap, Ayam Tuturuga, Nasi Bungkus, Sayur Campur, Sate Ba', Sapi Garo, Cap Cay, herannya gak ada seafood tuh!


Well, yang penting dari semua itu, perayaan Natal yang dahsyat itu bukan karena makanan enak yang tersaji atau kado bertebaran dibawah pohon Natal, tapi karena kita dikelilingi oleh orang-orang yang dicintai dan mencintai kita. 

Special thanks to Audrey Pascoe & Adrianne Taroli-Crockett

No comments:

Post a Comment